Tugas Akhir Sipil
ANALISIS BESARNYA EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN DENGAN BEBERAPA METODE UNTUK KEBUTUHAN LAHAN BASAH DAN KERING DI BEBERAPA DAERAH DI LOMBOK
Evapotranspirasi merupakan salah satu unsur hidrologi yang sangat penting dalam proses hidrologi. Untuk mengetahui besarnya nilai evapotranspirasi di suatu daerah, dapat dihitung menggunakan beberapa metode empiris. Metode-metode empiris tersebut sebagian besar dikembangkan di luar Indonesia yang karakteristik klimatologinya berbeda dengan dengan Indonesia. Sehingga diperlukan beberapa pengujian untuk dapat memilih metode yang paling cocok untuk diaplikasikan di Indonesia, khususnya di pulau Lombok. Analisis Ini melakukan perhitungan nilai evapotranspirasi potensial antara beberapa metode empiris yaitu metode Thonthwaite, metode Penman dan metode Penman-Monteith (FAO 56) dan membandingkannya terhadap hasil pengukuran untuk menentukan metode empiris yang hasilnya paling baik dan paling sesuai untuk diterapkan pada daerah Bayan dan daerah Sambelia. Hasil perhitungan untuk daerah Bayan, berdasarkan analisa perbandingan metode Dunnet bahwa metode empiris yang hasilnya mendekati dan sesuai untuk diterapkan adalah metode Thornthwaite dengan nilai perbedaan (d) sebesar 0,787 berada dalam interval batas ijin sebesar ±5,32. Dari hasil uji statistik metode rumus empiris untuk daerah Bayan, bahwa metode thornthwaite mempunyai tingkat ketelitian terbaik dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,873 dan volume error (VE) sebesar 0,01 dengan nilai persentase 90%. Sedangkan untuk di daerah Sambelia, bahwa metode penman mempunyai tingkat ketelitian terbaik dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,924 dan volume error (VE) sebesar 0,028 dengan nilai persentase 100%.
2018145 | 631.58.Ary.a | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain