Tugas Akhir Sipil
EVALUASI REMBESAN PASCA GEMPA PADA TUBUH BENDUNGAN PANDANDURI
Stabilitas bendungan yang tidak sesuai akan mengakibatkan beberapa masalah, yaitu berupa kebocoran, rembesan, longsoran dan keretakan pada tubuh bendungan. Tekanan air disebelah hulu yang berupa ketinggian elevasi muka air dapat mempengaruhi pola rembesan pada tubuh bendungan. Beban gempa juga dapat mempengaruhi stabilitas bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui garis dan debit rembesan pada tubuh bendungan Pandanduri sebelum dan sesudah terjadi gempa. Metode penelitian yang digunakan adalah perbandingan antara hasil bacaan instrument piezometer, menggunakan software Seep/W-Geostudio dan metode Casagrande yang ditinjau dalam kondisi muka air normal (Full Supply Level) dan muka air surut (Low Water Level). Untuk mengetahui debit rembesan digunakan hasil dari alat ukur debit V-Notch dan software Seep/W-Geostudio. Analisis dilakukan pada empat tanggal kejadian yang berbeda, yaitu saat sebelum dan sesudah terjadinya gempa untuk masing-masing kondisi muka airnya. Hasil analisis menghasilkan pola garis rembesan yang hampir sama, namun tinggi bacaan pada beberapa piezometer disetiap kondisi muka air memiliki selisih yang berbeda. Selisih terbesar antara hasil bacaan Piezometer dengan software Seep/W-Geostudio sebelum terjadinya gempa dalam kondisi FSL adalah 5.502 m atau 2.049% terhadap instrument Piezometer, sedangkan pada kondisi LWL selisih terbesar adalah 3.924 m atau 1.468% terhadap instrument Piezometer. Kemudian selisih terbesar setelah terjadinya gempa dalam kondisi FSL adalah 5.757 m atau 2.152% terhadap instrument Piezometer, sedangkan pada kondisi LWL selisih terbesar adalah 4.259 m atau 1.6% terhadap instrument Piezometer. Untuk perhitungan debit rembesan sebelum gempa pada kondisi FSL adalah 5.35 x 10-4 m3/dtk atau 39.338% terhadap bacaan V-Nocth dan untuk kondisi LWL adalah 7.75 x 10-4 m3/dtk atau 62% terhadap bacaan V-Nocth. Sedangkan untuk rata-rata selisih debit rembesan setelah gempa pada kondisi FSL adalah 3.5 x 10-4 m3/dtk atau 25.802% terhadap bacaan V-Nocth dan untuk kondisi LWL adalah 4.5 x 10-4 m3/dtk atau 59.677% terhadap bacaan V-Nocth. Pola aliran garis yang dihasilkan dari bacaan Piezometer , software Seep/W-Geostudio dan metode Casagrande selalu berimpitan lalu berpotongan dan masih tergolong aman. Debit yang dihasilkan dari bacaan V-Notch , software Seep/W-Geostudio dan metode Casagrande memiliki hasil yang berbedabeda beda yaitu 9 x 10-4 m3/dtk, 13.5 x 10-4 m3/dtk dan 1.122 x 10-7 m3/dtk secara berurutan.
2018164 | 297.980 959 .Kad.e | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain