Tugas Akhir Sipil
PEMANFAATAN SERAT AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN CAMPURAN TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON NORMAL
Serat ampas tebu (baggase) merupakan limbah organik yang banyak dihasilkan di pabrik-pabrik pengolahan gula tebu yang ada di Indonesia dan juga dapat ditemukan pada penjual air tebu. Selama ini pemanfaatan ampas tebu masih terbatas sebagai pakan ternak, bahan baku pembuatan pupuk, pulp, particle board. Pemanfaatan serat ampas tebu sebagai penguat beton akan mempunyai arti yang penting yaitu dari segi pemanfaatan limbah industri khususnya industri pembuatan gula di Indonesia yang belum dioptimalkan dari segi ekonomi dan pemanfaatan hasil olahannya. Tugas akhir ini merupakan studi ekperimental untuk meninjau pengaruh serat ampas tebu sebagai bahan tambah terhadap beton normal, dengan variasi volume terhadap benda uji yaitu 0%,0,5%,0,75%,1% dan 1,25% dengan aspek rasio serat ampas tebu (l/d) 90. Jumlah benda uji beton yang digunakan 3 setiap proporsinya, dimana total benda uji yang dibuat adalah 60 sampel. Kuat tekan beton yang direncanakan adalah 20 MPa, Dan pengujian yang diuji berupa pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, dan kuat geser beton. Hasil pengujian kuat tekan dengan proporsi tambahan serat tebu 0%,0,5%,0,75%,1% dan 1,25%, dengan nilai sebesar 22,74MPa, 25,76MPa, 23,40MPa, 28,40MPa dan 22,55MPa, sedangkan kuat tarik belah sebesar 3,16MPa, 3,44MPa, 3,35MPa, 3,77MPa dan 3,42MPa, sedangkan kuat lentur sebesar 5,31MPa, 6,07MPa, 6,16MPa, 5,73MPa dan 6,42MPa, dan pengujian kuat geser dengan nilai sebesar 11,778MPa, 12,222MPa, 12,667MPa, 12,444MPa dan 14,444MPa. Sehingga beton dengan tambahan serat ampas tebu dapat digunakan dalam campuran beton normal dengan proporsi antara 0,5% - 1% terhadap volume benda uji untuk mendapatkan kekuatan yang maksimal.
2019210 | 693.4.Dwi;p | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain