Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENINGGIAN KAKI BANGUNAN (PILOTI BULDING) TERHADAP KEDALAMAN ALIRAN DAN GAYA TSUNAMI
Tsunami merupakan suatu peristiwa bencana alam yang terjadi di daerah pesisir pantai dan disebabkan oleh berbagai macam faktor yang menimbulkan dampak kerusakan sangat besar. Indonesia merupakan negara yang rawan akan gempa bumi dan tsunami, karena secara geografis Indonesia dilalui oleh 3 lempeng tektonik. Jalur pertemuan lempeng-lempeng tersebut berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami. Pada tahun 2004 tsunami melanda Aceh yang menewaskan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian mencapai triliunan rupiah dengan kerugian terbesar diderita pada sektor perumahan. Berdasarkan peristiwa tersebut, bangunan merupakan salah satu unsur yang sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh beberapa parameter tsunami seperti besarnya kedalaman aliran (inundasi) tsunami, gaya tsunami, dan abrasi yang ditimbulkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu desain bangunan yang dapat meminimalisir parameter-parameter tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur peninggian kaki bangunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peninggian kaki bangunan panggung (piloti building) terhadap kedalaman aliran dan gaya tsunami. Penelitian dilakukan pada domain numerik berbentuk segiempat dengan dimensi panjang 12 m, lebar 0.6 m, dan tinggi 0.4 m menggunakan penerapan model numerik CADMAS-SURF/3D. Bangunan dengan panjang 0.2m, lebar 0.2 m, dan tinggi 0.25 m diposisikan ditengah domain dengan menggunakan 3 (tiga) variasi gelombang datang.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa, semakin tinggi gelombang datang, maka semakin tinggi kedalaman aliran dan gaya tsunami yg terjadi. Pada peningggian kaki bangunan paling tinggi penurunan persentase yang dihasilkan yaitu 16 % (untuk tinggi gelombang 11,03 cm), 34 % (untuk tinggi gelombang 9,21 cm) dan 32 % (untuk tinggi gelombang 6,64 cm). Peninggian kaki bangunan dapat mengurangi kedalaman aliran saat kondisi initial dan tidak terlalu berpengaruh pada kondisi sustain. Peninggian bangunan dapat mengurangi gaya horizontal tsunami, namun berkonsekuensi terjadi gaya angkat (uplift) pada sisi bawah bangunan. Peningggian kaki bangunan paling tinggi penurunan persentase gaya horizontal yang dihasilkan yaitu 47 % (untuk tinggi gelombang 11,03 cm), 66 % (untuk tinggi gelombang 9,21 cm) dan 82 % (untuk tinggi gelombang 6,64 cm). Untuk gaya uplift penurunan persentase gaya yang dihasilkan yaitu 35 % (untuk tinggi gelombang 11,03 cm), 45 % (untuk tinggi gelombang 9,21 cm) dan 57 % (untuk tinggi gelombang 6,64 cm).
2019258 | 551.470 24 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain