Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM TERHADAP KINERJA CAMPURAN ASPAL BETON (AC-WC)
Kerusakan jalan dapat disebabkan oleh penggunaan agregat dan aspal yang tidak sesuai spesifikasi. Parameter titik lembek aspal sering kali tidak memenuhi persyaratan minimum. Aspal yang tidak sesuai spesifikasi tersebut dapat diperbaiki sifat fisiknya dengan memberikan bahan tambah. Salah satu bahan tambah untuk memodifikasi aspal adalah styrofoam. Styrofoam dapat menaikkan titik lembek aspal sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan aspal yang dimodifikasi dengan styrofoam terhadap kinerja campuran aspal beton. Metode yang digunakan yaitu eksperimen, dimana dibuat 15 benda uji menggunakan aspal pen 60/70 untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO), diperoleh kadar aspal optimum (KAO) sebesar 6%. Pembuatan benda uji berdasarkan kadar aspal optimum (KAO) dengan aspal modifikasi styrofoam menggunakan variasi kadar styrofoam 0%, 2%, 4% dan 6%. Analisa data dilakukan dari hasil pemeriksaan volumetrik yang meliputi VIM, VMA dan VFB, serta pengujian marshall untuk mendapatkan data stabilitas dan flow. Hasil pengujian volumetrik dan marshall menunjukkan bahwa nilai VIM, VMA, stabilitas dan MQ meningkat, sedangkan nilai VFB dan flow menurun. Perubahan nilai tersebut masih memenuhi spesifikasi Bina Marga, sehingga perlu dilakukan pengujian marshall immersion. Indeks kekuatan sisa terbesar dihasilkan dari campuran dengan aspal modifikasi styrofoam 6% dengan nilai stabilitas sisa sebesar 2317,99 kg. Nilai tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan stabilitas sisa campuran dengan aspal pen 60/70 tanpa styrofoam yaitu sebesar 2100,23 kg.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain