Tugas Akhir Sipil
EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE PADA SISTEM DRAINASE ANCAR KOTA MATARAM
Kota Mataram merupakan Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mempunyai peranan penting baik sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan, penyedia jasa pariwisata dan berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya. Dari hasil survey lokasi saluran hampir keseluruhan saluran yang ada pada Sistem Drainase Ancar ini tertutupi oleh sedimentasi dan sampah serta tanaman liar disekitar saluran. Terdapat juga beberapa saluran yang kurang berfungsi dengan optimal. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan banjir, melakukan evaluasi terhadap kapasitas eksisting serta menentukan upaya perbaikannya. Metodologi yang digunakan adalah pengumpulan data primer maupun sekunder. Pengumpulan data primer seperti menentukan lokasi saluran dan pengukuran penampang saluran drainase eksisting. Pengumpulan data sekunder seperti mengumpulkan peta topografi, data tata guna lahan, peta jaringan drainase, peta sebaran pos hujan, dan data curah hujan. Perhitungan hidrologi dilakukan dengan menganalisa terhadap data curah hujan 10 tahun terakhir mulai dari tahun 2009 sampai dengan 2018. Metode yang cocok dari analisa distribusi curah hujan yaitu metode distribusi normal dengan mendapatkan curah hujan periode ulang 10 tahun. Selanjutnya mencari intensitas curah hujan yang ditentukan berdasarkan metode mononobe. Kemudian melakukan perencanaan teknis dimulai dari perhitungan debit curah hujan pada saluran, dan mendapatkan debit banjir rencana. Kemudian melakukan evaluasi dengan membandingkan kapasitas tampungan saluran eksisting terhadap debit banjir rencana. Dari hasil analisa didapatkan nilai curah hujan yaitu sebesar 128,954 mm untuk kala ulang 10 tahun, serta terdapat 5 saluran yang tidak memenuhi (meluap) dengan debit banjir rancangan. Untuk menanggulanginya, perlu dilakukan perbaikan terhadap saluran tersebut. Perbaikan yang dilakukan adalah berupa redimensi dengan cara melebarkan dimensi salurannya. Hal tersebut dilakukan karena tidak memungkinkan untuk meninggikan saluran, diakibatkan oleh tingginya muka air sungai. Namun jika pada saat pelebaran saluran tidak ada lahan yang memadai, maka solusinya adalah dengan membuat saluran di bawah jalan dan akan dibangun pelat dibagian atasnya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain