Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KINERJA CAMPURAN
Seiring dengan berkembangnya fasilitas dan infrastruktur, khususnya jalan raya maka material penyusun perkerasan jalan semakin dieksploitasi secara berlebihan sehingga berpotensi akan habis suatu saat nanti. Oleh karena itu perlu dicari bahan alternatif sebagai material penyusun perkerasan jalan yang tidak mengurangi kualitas perkerasan itu sendiri, salah satunya yaitu limbah keramik sebagai pemanfaatan agregat halus pada campuran aspal beton. Dengan menggunakan limbah keramik sebagai pengganti agregat halus pada aspal dapat mengurangi biaya kontruksi perkerasan jalan dan juga dapat mengurangi limbah keramik yang semakin meningkat setiap harinya. Metode yang digunakan yaitu eksperimen, dimana benda uji menggunakan aspal pen 60/70 untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO), dengan menggunakan limbah keramik sebagai pengganti agregat halus dengan variasi 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Pembuatan benda uji berdasarkan kadar aspal optimum (KAO). Analisa data dilakukan dari hasil pemeriksaan volumetrik yang meliputi VIM, VMA dan VFB, serta pengujian marshall untuk mendapatkan data stabilitas dan flow. Hasil pengujian menunjukkan kadar aspal optimum pada campuran yang menggunakan 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25% limbah keramik adalah 6%. Pada perendaman 30 menit diperoleh hubungan yang sangat kuat antara penggunaan limbah keramik sebagai pengganti agregat halus dengan nilai VIM, VMA dan VFB dalam rentang 0.9-1. Pada proporsi 20% agregat halus keramik dan 80% agregat halus alam diperoleh nilai flow yang terkecil yaitu 3.45 mm dengan nilai stabilitas dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS) terbesar yaitu sebesar 2631.686 kg dan 94.092 kg/mm
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain