Tugas Akhir Sipil
PENGARUH TEMPERATUR TINGGI PADA KETEBALAN LAPISAN ARANG KAYU LAMINASI
Kayu solid maupun kayu laminasi merupakan material yang terbentuk dari unsur Carbon, Hidrogen, dan Oksigen. Semua unsur tersebut akan mudah terbakar bila ada peningkatan temperatur yang tinggi dan struktur kayu akan mengalami penurunan kekuatannya. Lapisan arang tidak memiliki kekuatan atau kekakuan tetapi di bawa zona pirolisis ada kayu yang tidak terpengaruh yang memiliki kekuatan dan sifat kekakuan yang sama seperti sebelum balok kayu terpapar api. Ketika struktur kayu yang mengalami pirolisis akan terurai untuk memberikan lapisan arang yang merupakan bahan isolasi untuk menghambat degradasi lebih lanjut, faktor ini penting dalam proses desain kebakaran karena tebal bahan isolasi akan dipergunakan untuk menghitung kedalaman arang dan menentukan kekuatan bagian sisa. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ketebalan lapisan arang penampang kayu laminasi yang terbakar selama 30 menit, 45 menit, dan 60 menit selang waktu kebakaran, sesuai dengan standar kurva pemanasan SNI-1741:2008. Eksperimen pengujian kayu yang digunakan adalah Kayu Jati Putih, Rajumas, dan Sengon. Karakteristik yang diteliti adalah sifat fisik yaitu kadar air dan berat jenis, sedangkan sifat mekaniknya antara lain kuat tekan, kuat geser, dan kuat lentur, masing-masing dibuat 3 benda uji dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Lalu, dibuat benda uji balok laminasi terdiri dari 3 lapis berukuran 80 mm x 120 mm x 500 mm. Balok laminasi kombinasi 1 terdiri dari Jati Putih-Sengon-Jati Putih. Sedangkan balok laminasi kombinasi 2 terdiri dari Rajumas-Sengon-Rajumas. Pengujian balok laminasi terdiri dari pengujian temperatur tinggi dan pengujian lentur dengan Metode One Point Loading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketebalan lapisan arang untuk kayu laminasi Jati Putih-Sengon-Jati Putih sebesar 17,68 mm dan kayu Rajumas-Sengon-Rajumas sebesar 41,67 mm, sedangkan untuk lapisan pirolisis kayu laminasi Jati Putih-Sengon-Jati Putih sebesar 12,04 mm dan kayu Rajumas-Sengon-Rajumas sebesar 1,10 mm dalam waktu pembakaran 60 menit. Adapun pengaruh temperatur tinggi terhadap tegangan lentur balok laminasi pada kayu laminasi Jati PutihSengon-Jati Putih mengalami penurunan sebesar 22,106%. Sedangkan pada kayu Rajumas-SengonRajumas mengalami penurunan sebesar 18,447%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain