Tugas Akhir Sipil
ANALISIS KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE PALMER DROUGHT SEVERITY INDEX (PDSI) DAN THORNTHWAITE-MATHER DI KABUPATEN DOMPU
Masalah kekeringan pada saat musim kemarau panjang menjadi hal rutin yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Pada saat musim kemarau di beberapa daerah akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat ada 16 desa di Dompu yang terdampak kekeringan dari 7 kecamatan. Kekeringan itu meliputi 4.154 kepala keluarga (KK) terdampak dan 13.495 jiwa terdampak (BPBD Provinsi NTB, 2018). Metode yang digunakan adalah metode Palmer Drought Severity Index (PDSI) dan Thornthwaite-Mather. kedua metode ini tidak hanya menggunakan curah hujan untuk menentukan indeks kekeringan, tapi juga menggunakan temperatur udara sebagai faktor iklim dan data tanah wilayah sekitar. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Palmer Drought Severity Index (PDSI) indeks kekeringan terparah terjadi di Stasiun Dompu dengan nilai indeks -6,90. Sedangkan dengan menggunakan metode Thornthwaitte-Mather indeks kekeringan terparah terjadi di Stasiun Pekat dengan nilai indeks 147,64%. Dari hasil verifikasi antara metode Palmer Drought Severity Index (PDSI) dan Thornthwaite-Mather dengan data history BPBD menunjukan rata rata presentase BPBD-PDSI 82,87% dan Thornthwaitte-Mather-BPBD 75,46%. Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa kedua metode cukup akurat dan dapat diterapkan di Kabupaten Dompu.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain