Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG TERHADAP KINERJA BETON BERPORI (POROUS CONCRETE)
Pembangunan infrastruktur terus berkembang yang dikhawatirkan akan terjadi kekurangan pasokan bahan agregat. Penggunaan agregat alternatif dari agregat daur ulang dapat mengurangi kerusakan alam. Agregat daur ulang yang diharapkan dapat mengurangi biaya konstruksi. Pemanfaatan beton daur ulang sebagai substitusi agregat kasar dari bangunan tua yang dibongkar atau bangunan yang hancur akibat gempa. Penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Fakultas Teknik Universitas Mataram. Dalam penelitian ini dilakukan penambahan bahan substitusi berupa kerikil dengan variasi proporsi agregat daur ulang dan kerikil yang digunakan sebesar 0 %, 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 100 %. Perbandingan antara berat semen dengan berat agregat agregat daur ulang pada penelitian ini yaitu 1 : 4, dengan faktor air semen sebesar 0,30 dan agregat kasar yang dipakai yaitu ukuran 10 – 20 mm. Hasil pengujian beton berpori pada penelitian ini secara keseluruhan beton masih memenuhi spesifikasi sebagai beton berpori sesuai yang di syaratkan dalam ACI 522R_10. Hasil menunjukkan penurunan nilai kuat tekan dan kuat lentur dengan proporsi 0 %, 20 %, 40 %, 60 %, 80 %, dan 100 % sebesar 16,98 MPa, 15,66 MPa, 14,25 MPa, 13,31 MPa, 12,36 MPa, dan 11,00 MPa untuk kuat tekan. Sedangkan nilai kuat lentur sebesar 2,98 MPa, 2,80 MPa, 2,51 MPa, 2,40 MPa, 2,25 MPa, dan 1,78 MPa. Selanjutnya nilai void content dan permeabilitas mengalami peningkatan sebesar 22,98 %, 33,71 %, 35,69 %, 40,18 %, 42,25 %, dan 43,82 % untuk void content. Sedangkan nilai permeabilitas sebesar 30,26 mm/s, 37,11 mm/s, 42,48 mm/s, 46,23 mm/s, 52,88 mm/s, dan 55,97 mm/s
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain