Tugas Akhir Sipil
ANALISIS PERHITUNGAN DEBIT PUNCAK BANJIR RANCANGAN DENGAN METODE DER WEDUWEN, MELCHIOR, HASPERS, DAN NAKAYASU TERHADAP DEBIT BANJIR OBSERVASI PADA DAS SIDUTAN
Analisis debit puncak banjir sangat diperlukan dalam perencanan bangunan air. Penentuan
debit puncak banjir yang tepat akan menghasilkan dimensi bangunan air yang lebih efektif dan
ekonomis. Studi ini menguji keakuratan metode Der Weduwen, Melchior, Haspers, dan HSS
Nakayasu dalam menghasilkan debit banjir rancangan yang sesuai untuk DAS Sidutan.
Studi ini dilakukan pada DAS Sidutan dengan menggunakan data sekunder berupa peta
topografi, data debit, dan data curah hujan. Konsistensi data curah hujan harus diuji terlebih dahulu
menggunakan metode RAPS sebelum melakukan analisis frekuensi untuk mendapatkan curah hujan
rancangan. Data karakteristik DAS dibutuhkan untuk memperkirakan besarnya debit puncak banjir
rancangan dengan metode Der Weduwen, Melchior, Haspers, dan HSS Nakayasu yang kemudian akan
dibandingkan terhadap debit puncak banjir rancangan analisis frekuensi data debit terukur.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan besar debit banjir rancangan dengan metode Der
Weduwen, Melchior, Haspers, dan Nakayasu untuk kala ulang 100 tahun bertururt-turut 570,619
m³/dtk, 416,776 m³/dtk, 620,667 m³/dtk, dan 102,165 m³/dtk, sedangkan debit banjir rancangan
analisis frekuensi data pengukuran adalah 135,321 m³/dtk. Berdasarkan evaluasi keempat metode,
Nakayasu menghasilkan debit banjir rancangan yang paling mendekati debit banjir rancangan hasil
analisis frekuensi data pengukuran dengan nilai VE, RE, dan RMSE terkecil berturut-turut 29,757%,
4,965%, dan 8,473. Adapun metode Haspers dan metode Der weduwen kurang andal jika digunakan
pada DAS Sidutan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain