Tugas Akhir Informatika
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI BERDASARKAN DEBIT ALIRAN SUNGAI MOYOT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Kekeringan merupakan suatu bencana alam yang dimana berkurangnya
ketersediaan air yang ada di alam. Berkurangnya ketersediaan air ini tentunya
disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat merugikan alam sekitar dan makhluk
hidup. Salah satu faktor yang menyebabkan kekeringan yaitu berkurangnya curah
hujan di bawah rata- rata sehingga mengakibatkan berkurangnya pula air
permukaan di sungai, danau dan air tanah yang termasuk ke dalam kekeringan
hidrologi. Mengingat dampak bencana kekeringan yang dapat merugikan makhluk
hidup dan alam sekitar, maka perlu adanya analisis mengenai indeks kekeringan
hidrologi pada sungai yang terdampak terhadap luas lahan irigasi yang terkena
kekeringan dalam menghadapi bencana kekeringan ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume defisit kekeringan, indeks
kekeringan hidrologi dan luas lahan irigasi yang terdampak kekeringan pada
sungai Moyot, Kabupaten Lombok Timur. Metode untuk menganalisis kekeringan
hidrologi pada penelitian ini adalah metode ambang batas. Dimana digunakan
debit andalan Q80 sebagai ambang batasnya. Apabila debit ketersediaan berada di
bawah ambang batas Q80 maka terjadi defisit. Selanjutnya untuk menentukan
indeks kekeringan hidrologi yaitu dengan membandingkan volume defisit dengan
kebutuhan air irigasi.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan pada tahun 2007 bulan Januari
periode II ketersediaan air pada Sungai Moyot yaitu sebesar 0,05 m3
/detik dengan
debit andalan Q80 atau nilai ambang batas yaitu sebesar 0,35 m3
/detik dimana
debit ketersediaan berada di bawah ambang batas kekeringan maka terjadilah
defisit debit sebesar -0,30 m3
/detik yang artinya pada sungai Sungai Moyot mulai
terjadi kekeringan pada saat itu. Indeks kekeringan hidrologi maksimum terjadi
pada tahun 2007 bulan Februari periode I dengan nilai IKH sebesar -0,30 yang
termasuk ke dalam kriteria amat sangat kering. Berdasarkan data laporan areal
tanam irigasi teknispengamat pengairan kermit, luas daerah irigasi yang terdamak
kekeringan terparah terjadi pada tahun 2016 dengan IKH -0,08 dengan kriteria
sangat kering. Total luas seluruh daerah irigasi yang terdampak kekeringan pada
tahun 2016 pada musim tanam I, II dan III yaitu seluas 2965 Ha.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain