Tugas Akhir Sipil
ANALISIS KUAT LENTUR BALOK LAMINASI KAYU KELAPA DAN KAYU RAJUMAS
Kebutuhan akan kayu olahan sebagai bahan konstruksi terus mengalami
peningkatan baik untuk penggunaan struktural maupun non struktural. Keterbatasan
ukuran kayu struktural perlu diatasi dengan pengembangan teknologi pengolahan kayu
laminasi. Jenis kayu yang digunakan pada penelitian ini adalah Kayu Kelapa dan Kayu
Rajumas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi lapisan balok laminasi
yang menghasilkan nilai tegangan lentur yang paling tinggi.
Penelitian ini didahului dengan melakukan uji pendahuluan berupa uji sifat fisik
dan mekanik Kayu Kelapa dan Kayu Rajumas. Lalu, dibuat 4 kombinasi benda uji balok
laminasi yang terdiri dari 10 lapis dengan ukuran 50 mm x 100 mm x 1100 mm, serta
balok kontrol dari Kayu Kelapa. Kombinasi 1 (K2R8) terdiri dari 2 lapis Kayu Kelapa
dibagian luar (satu lapis di atas dan satu lapis di bawah) dan 8 lapis Kayu Rajumas
dibagian tengah. Kombinasi 2 (K4R6) terdiri dari 4 lapis Kayu Kelapa dibagian luar dan
6 lapis Kayu Rajumas dibagian tengah. Kombinasi 3 (K6R4) terdiri dari 6 lapis Kayu
Kelapa dibagian luar dan 4 lapis Kayu Rajumas dibagian tengah. Dan Kombinasi 4
(K8R2) terdiri dari 8 lapis Kayu Kelapa dibagian luar dan 2 lapis Kayu Rajumas
dibagian tengah. Pengujian balok laminasi menggunakan metode One Point Loading.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tegangan lentur maksimal balok
kontrol, balok laminasi K2R8, K4R6, K6R4, dan K8R2 berturut-turut sebesar 37,125
Mpa, 33,192 MPa, 35,318 MPa, 37,620 MPa, dan 40,567 MPa. Sehingga dapat
diketahui balok laminasi K8R2 memiliki nilai tegangan lentur paling maksimum dengan
peningkatan 9,3% dari balok kontrol yaitu sebesar 40,567 MPa. Pola kegagalan balok
laminasi yang terjadi yaitu, retak tarik, retak miring, retak mendatar, dan kegagalan
geser.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain