Tugas Akhir Sipil
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI BERDASARKAN DEBIT ALIRAN SUNGAI BELIMBING KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Berubahnya iklim dunia dan lahan hijau yang semakin sedikit menyebabkan kekeringan
semakin rawan terjadi sehingga berakibat buruk pada tanaman padi. Berbagai permasalahan di
bidang pertanian berpengaruh besar terhadap ketersediaan dan cadangan pangan masyarakat.
Permasalahan utama yang ditemui adalah terkait dengan ketersediaan air baik itu debitnya ataupun
dalam hal pendistribusian. Kondisi ini berdampak pada perubahan masa tanam dan pola tanam, serta
kualitas dan kuantitas panen yang semakin menurun. Jika menilik pada masalah pertanian saat ini.
Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi penting untuk diperhatikan. DAS Belimbing merupakan salah
satu DAS yang berada di Lombok Timur, meskipun kondisi hutan di daerah hulu masih cukup
terawat namun kekeringan tak bisa dihindari. Kondisi DAS ini tergolong dalam kondisi kritis dan
itu berpengaruh besar terhadap debit aliran Sungai Belimbing.
Penelitian ini mengkaji indeks kekeringan hidrologi di sungai dan membandingkannya
dengan kebutuhan air irigasi untuk mengetahui korelasinya dengan luas sawah terkena kekeringan.
Lokasi penelitian ini adalah Sungai Belimbing, Kabupaten Lombok Timur.
Hasil penelitian menunjukkan IKH tertinggi terjadi di tahun 2009 mencapai -0.135 dengan
defisit sebesar -0.21 m3
/det. Peristiwa kekeringan Sungai Belimbing mengalami defisit rata-rata -
0.095 m³/det. Defisit maksimum sebesar -0.65 m³/det dengan nilai IKH mencapai -0.101 yang terjadi
pada tahun 2015 dan defisit minimum terjadi pada tahun 2011 sebesar -0.02 m³/det dengan nilai
IKH -0.01. Durasi kekeringan dalam 15 tahun rata-rata selama 90 hari.
Lahan irigasi yang terdampak kekeringan terparah terjadi pada tahun 2006 yaitu 1250 Ha
atau sekitar 52% dari luas lahan baku dengan indeks kekeringan terbesar -0.117
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain