Tugas Akhir Sipil
PENGARUH KEMIRINGAN PIPA TRANSMISI TERHADAP KESERAGAMAN ALIRAN JARINGAN IRIGASI PIPA PERFORASI
Lahan kering merupakan salah satu sumberdaya lahan yang potensial untuk dikembangkan, guna
mendukung pembangunan pertanian. Memperhatikan potensi lahan kering yang ada, terutama pada daerahdaerah yang berbukit dan berlereng, menuntut adanya teknik irigasi yang dapat diaplikasikan pada lahan yang
berlereng ataupun berbukit tersebut. Sehingga masyarakat memiliki pilihan lain dalam mengolah lahan
tersebut tanpa harus membuat lahan menjadi datar. Saat ini sudah banyak sistem irigasi curah yang
dikembangkan, namun sistem irigasi curah dengan pipa perforasi masih sangat jarang digunakan di lapangan.
Untuk itu pada daerah-daerah yang berlereng ataupun berbukit, sistem ini diharapkan bisa menjadi salah satu
pilihan sistem irigasi yang efisien untuk daerah tersebut. Sistem irigasi perforasi adalah sistem irigasi dengan
pipa berlubang, yang dimana tekanan air digunakan sebagai energi untuk memancarkan air ke lahan melalui
lubang-lubang pada pipa perforasi. Maka untuk itu perlu dilakukan penelitain dalam bentuk eksperimen.
Penelitian yang dilaksanakan pun harus menggunakan kemiringan dengan variasi sudut tertentu guna
mewakili kemiringan lahan yang ada dilapangan, sehingga dapat diketahui berapa kemiringn jaringan irigasi
yang memiliki keseragaman aliran paling optimal. Sehingga dengan menggunakan sistem pipa perforasi ini
diharapkan pola irigasi dapat dikerjakan dengan lebih efisien dan penyiapan lahan menjadi lebih mudah.
Perencanaan model sistem irigasi pipa perforasi yang digunakan adalah dengan menggunakan
penyanggan tendon tinggi 3.7 m dengan tangki kapasitas ± 200 ????????????????????. Menggunakan pipa transmisi dengan
panjang 2.55 meter dan diameter 1/2 inch serta pipa arah lateral menggunakan 3 pipa dengan panjang masingmasing pipa 4 meter diameter 1/2 inch. Pipa tersebut diberi lubang pemancar dengan diameter 3 mm dan jarak
antar lubang 60 cm. Pada penelitian digunakan variasi kemiringan 10
0
, 200
, 300 dan 400 dengan variasi
ketinggian head 285.5 cm, 315.5 cm, 235 cm, 265 cm, 185 cm, 215 cm, 130 cm dan 160 cm.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh nilai debit rata-rata tertinggi pada kemiringan
200 dengan ketinggian head 265 cm pada pipa ke 3 dengan waktu pancaran 1 menit sebesar 2.885 x 10-5 m3
/dt.
Sedangkan untuk nilai keseragaman optimal yang dihasilkan pada penelitian ini dihasilkan pada kemiringan
300 dengan ketinggian head 185 cm sebesar 98.173%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain