Tugas Akhir Sipil
STUDI PERBANDINGAN PARAMETER DESAIN KETAHANAN GEMPA DAN PERILAKU STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN SNI 1726:2002, SNI 1726:2012 DAN SNI 1726:2019 DI WILAYAH MATARAM
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa pelepasan energi gelombang seismic yang
menyebabkan pergeseran lempeng bumi. Berdasarkan data geologi terbaru setelah tahun 2010
terdapat beberapa hasil penelitian, publikasi, dan disertasi terkait dengan parameter sumber gempa
di Indonesia terkini, di antaranya mengenai geologi di Jawa, Sesar Lembang, geologi Sulawesi,
Papua, data relokasi gempa dan lainnya, sehingga memberikan kontribusi pada pemutakhiran peta
sumber dan bahaya gempa nasional 2017.
Studi ini membahas perbandingan parameter desain ketahanan gempa berdasarkan SNI
1726:2002, SNI 1726:2012, dan SNI 1726:2019. Parameter yang dikaji yaitu ketentuan umum
parameter percepatan desain ketahanan gempa, menghitung nilai koefisien respon seismik Cs dan
mengaplikasi koefisien respon seismik (Cs) pada struktur gedung eksisting di wilayah Mataram
sebagai acuan perhitungan simpangan antar lantai dan gaya horizontal gempa yakni gedung
Universitas Islam Negeri Mataram yang terletak di Kota Mataram.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa SNI 1726:2002 memiliki nilai parameter yang paling
rendah dibandingkan dengan SNI 1726:2012 dan SNI 1726:2019 disebabkan karena pada SNI
1726:2002 parameter percepatan respon gempa rencana ditentukan berdasarkan enam wilayah zone
yang merupakan peta percepatan puncak (PGA) di batuan dasar dengan nilai sebesar 0.2 g.
Sedangkan SNI 1726:2012 dan SNI 1726:2019 menggunakan peta percepatan puncak (PGA) (Peta
Hazard Gempa Indonesia 2010) di batuan dasar untuk periode pendek 0.2 detik (SS) dengan nilai
berturut-turut sebesar 0.95 g dan 1.1 g dan periode 1 detik (S1) dengan nilai berturut-turut 0.4 g dan
0.45 g. Dari analisa didapatkan nilai respon spektra (Sa) (g) meningkat, sehingga hasil analisa
beban geser dasar dan gaya gempa horizontal tentu mengalami peningkatan juga.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain