Tugas Akhir Sipil
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI STYROFOAM PADA BERBAGAI SUHU PENCAMPURAN
Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda
perekonomian nasional dan daerah. Mengingat penting dan strategisnya fungsi jalan untuk
mendorong distribusi barang dan jasa sekaligus mobilitas penduduk, untuk itu diperlukan
perencanaan struktur perkerasan yang kuat, tahan lama dan memiliki daya tahan tinggi.
Banyak hal yang menjadi inovasi untuk menunjang kualitas perkerasan salah satunya,
memperhatikan suhu pencampuran agar mendapat perkerasan yang maksimal. Metode yang
digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen, pembuatan benda uji berdasarkan kadar
aspal optimum menggunakan aspal modifikasi styrofoam 6% dengan variasi suhu
pencampuran sebesar 150°C, 155°C, 160°C, 165°C dan 170°C. Analisa data dilakukan dari
hasil pemeriksaan volumetrik yang meliputi VIM, VMA dan VFB, serta pengujian marshall
untuk mendapatkan data stabilitas dan flow. Hasil pengujian sifat volumetrik menunjukkan
bahwa nilai VIM, VMA menurun dan nilai VFB meningkat. Hasil pengujian marshall
menunjukkan bahwa nilai stabilitas meningkat sampai suhu pencampuran 165 ̊C kemudian
mengalami penurunan pada suhu 170 ̊C. Adapun nilai flow mengalami penurunan hingga
pada suhu 160 ̊C dan kembali meningkat seiring bertambahnya suhu pencampuran. Marshal
Quotient cenderung meningkat mengikuti trend nilai stabilitas. Suhu pencampuran terbaik
untuk aspal modifikasi styrofoam 6% yaitu pada suhu 160 ̊C dengan indeks kekuatan sisa
sebesar 92,29%. Semua hasil yang diperoleh dalam penelitian ini masih memenuhi
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain