Tugas Akhir Sipil
MODEL PENEMPATAN GROUNDSILL UNTUK MENCEGAH GERUSAN DASAR PADA HILIR KOLAM OLAK
Loncatan hidraulik menyebabkan gerusan di hilir bendung yang dapat
menurunkan kestabilannya. Kolam olak adalah suatu bangunan sungai yang
berfungsi untuk meredam energi yang disebabkan oleh loncatan hidraulik.
Meskipun menggunakan kolam olak, pada kenyataannya masih terjadi gerusan
pada dasar saluran di sebelah hilir kolam olak. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan pada bendung dan kolam olak. Berdasarkan permasalahan
berikut maka perlu adanya kajian laboratorium mengenai gerusan dan
pengendaliannya di hilir kolam olak.
Studi tentang gerusan dan pengendaliannya menggunakan model bendung
dengan kolam olak tipe USBR IV. Penelitian ini terdiri dari dua variasi debit yaitu
0,005897 m3
/dt dan 0,005107 m3
/dt. Penelitian ini juga menggunakan dua variasi
pengaman groundsill, dan tiga variasi penempatan groundsill yaitu jarak 0,5B, B,
dan 2B.
Hasil penelitian menunjukkan pola gerusan yang terjadi pada semua
varisai diatas menghasilkan nilai Fr < 1 sehingga aliran termasuk tipe lower flow
rigme dengan pola gerusan flat bed, dunes tanpa penggunaan groundsill dan pola
plat bed, dunes, dan ripple pada penggunaan geoundsill. serta variasi jarak
penempatan groundsill paling efektif untuk mencegah terjadinya gerusan yaitu
pada jarak B, terbukti dengaan pada jarak 0,5 B terjadi penambahan kedalaman
gerusan sebesar 146% atau 0,6 cm dan reduksi gerusan terbesar terjadi pada jarak
B yaitu sebesar 52% atau 1,2 cm. . Semakin tinggi debit (Q) maka kedalaman
gerusan yang terjadipun semakin dalam, yaitu pada Q = 0,005897 m3
/dt mencapai
2,6 cm dan pada Q = 0,005017 m3
/dt mencapai 0,15 cm
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain