Tugas Akhir Sipil
KARAKTERISTIK CAMPURAN LATASTON (HRS-WC) MENGGUNAKAN SERBUK BATU APUNG DAN ABU BATU SEBAGAI FILLER DENGAN ASPAL MODIFIKASI LATEKS
Aspal merupakan salah satu material yang digunakan sebagai bahan pembuatan jalan raya,
material ini dipilih karena hasil akhirnya yang baik dan nyaman sebagai perkerasan fleksibel.
Namun, dalam pengujiannya aspal sebagai material perekat perkerasan jalan sering kali
ditemukan tidak memenuhi spesifikasi, akibatnya jalan mudah retak dan terjadi deformasi
plastis. Dalam upaya memperbaiki kinerja campuran beraspal, selain menggunakan
campuran beraspal panas dengan pemilihan agregat dan material yang bermutu baik dapat
pula dengan memodifikasi aspal menggunakan bahan tambah aditif. Salah satu bahan
tambah aditif yang dapat digunakan yaitu lateks. Lateks adalah getah pohon karet berwarna
putih seringkali mirip susu, yang dihasilkan banyak tumbuhan dan membeku ketika terkena
udara bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik campuran lataston
(HRS-WC) menggunakan variasi serbuk batu apung dan abu batu sebagai filler pada aspal
modifikasi dengan lateks. Jenis perkerasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lataston HRS-WC (Hot Rolling Sheet-Wearing Course) dan mengacu pada standar
Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi III (2013). Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan volumetrik (VIM, VMA dan VFB) dan mekanis (stabilitas Marshall, Flow dan
Marshall Quotient) dan kuat tarik tidak langsung (IDT). Hasil penelitian adalah karakteristik
campuran lataston (HRS-WC) modifikasi lateks menunjukkan bahwa semakin bertambahnya
serbuk batu apung maka nilai stabilitas dan IDT mengalami peningkatan sampai pada variasi
50% serbuk batu apung. Variasi yang paling optimum yang didapatkan adalah variasi 50%
serbuk batu apung : 50% abu batu.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain