Tugas Akhir Mesin
PENGARUH AKTIFASI ZEOLIT ALAM MENGGUNAKAN HCl DAN KOH DALAM PEMURNIAN BIOGAS DENGAN SISTEM SATU DAN DUA TINGKAT
Pemurnian biogas merupakan suatu proses untuk meningkatkan CH4 dengan cara menurunkan
senyawa pengotor dalam biogas seperti CO2 dan H2S. Salah satu metode pemurnian yang digunakan
adalah adsorpsi.
Penelitian ini menggunakan tabung adsorben satu dan dua tingkat. Pemurnian satu tingkat
menggunakan adsorben berupa zeolit alam yang diaktifasi secara kimia menggunakan KOH 10%, 15%,
20% dan zeolit alam diaktifasi HCl 1 M, 2 M, 3 M. Setelah aktifasi kimia, dilakukan aktifasi fisika pada
suhu 300 o
C selama 3 jam. Sedangkan pemurnian dua tingkat menggunakan adsorben terbaik dari
pemurnian satu tingkat yaitu zeolit alam diaktifasi KOH dan zeolit alam diaktifasi HCl.
Hasil pemurnian terbaik pada tabung satu tingkat didapatkan pada zeolit alam diaktifasi KOH
20%, diikuti oleh 15 %, 10% dan zeolit alam diaktifasi HCl 3 M, 2 M, 1M. Hal tersebut terjadi karena
pada aktifasi kimia semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka akan semakin banyak senyawa
pengotor yang keluar dari permukaan zeolit sehingga pori-pori zeolit terbuka dan luas permukaan zeolit
bertambah. Aktifasi menggunakan KOH menyebabkan gugurnya gugus silika, permukaan zeolit menjadi
lebih negative, terjadi pertukaran kation, ukuran pori lebih seragam, dan meningkatnya afinitas senyawa
polar. Sedangkan aktifasi menggunakan HCl menyebabkan gugurnya garam-garam mineral, permukaan
zeolit menjadi kurang negative, menurunya afinitas senyawa polar yang berakibat pada penurunan
kemampuan penyerapan CO2 dan H2S dibandingkan dengan aktifasi menggunakan KOH. Setelah
mendapatkan hasil terbaik pada pengujian satu tingkat, selanjutnya dilakukan pengujian dua tingkat
menggunakan zeolit alam diaktifasi KOH 20% dan zeolit alam diaktifasi HCl 3 M. Hasil yang didapatkan
menunjukkan bahwa pemurnian dua tingkat lebih rendah dibandingkan dengan hasil pemurnian
menggunkan zeolit alam diaktifasi KOH 20% dan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan zeolit
alam diaktifasi HCl 3M. Hal tersebut terjadi karena pada tingkatan kedua digunakan zeolit alam diaktifasi
HCl 3M dimana aktifasi menggunakan HCl mengakibatkan meningkatnya afinitas senyawa non polar dan
memiliki kemampuan menyerap CO2 dan H2S lebih rendah dibandingkan dengan zeolit alam diaktifasi
KOH.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain