Tugas Akhir Sipil
ANALISIS PENGARUH VARIASI FORMASI LAPISAN BRONJONG PELINDUNG DASAR SUNGAI TERHADAP GERUSAN DI HILIR KOLAM OLAK USBR TIPE III
Pada bagian hilir suatu bendung, khususnya pada kolam olak, terdapat suatu
peristiwa loncatan hidrolik yang terjadi karena adanya perubahan aliran dari super kritis
menjadi sub kritis. Loncatan hidrolik ini dapat menyebabkan terjadinya gerusan dasar
sungai bagian hilir kolam olak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, direncanakan suatu
perlindungan berbentuk bronjong yang terdiri dari beberapa lapisan bronjong dengan
variasi formasi horizontal untuk mengurangi energi air yang keluar dari kolam olak
sehingga mengurangi resiko terjadinya gerusan. Dengan membuat formasi pada arah
aliran diperkirakan diperoleh beberapa karakteristik aliran yang berpengaruh pada
gerusan oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dengan menggunakan saluran lurus dari
beton dengan dimensi 7,5 m x 0,55 m x 0,5 m dan menggunakan pelimpah tipe Ogee
serta kolam olak USBR Tipe III. Untuk dimensi model bronjong pelindung dasar sungai
digunakan adalah 0,55 m x 0,18 m x 0,09 m dengan batuan pengisi berdiameter 0,035 m, 0,02625 m dan 0,0175 m. Pengaliran dilakukan sebanyak 48 kali running dengan
menggunakan 3 variasi tipe bronjong pelindung dasar sungai dan tanpa perlindungan, dimana setiap tipe di aliri dengan 4 variasi debit dan setiap kode running dilakukan
pengaliran sebanyak 3 kali. Hasil pengujian didapatkan bahwa pada kolam olak aliran air bersifat super kritis
ditandai dengan nilai angka Froude (Fr) > 1 sedangkan pada endsill bersifat sub kritis
yang ditanai dengan Fr < 1. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa semakin besar
debit aliran maka semakin besar pula kedalaman yang terbentuk dan semakin panjang
pula gerusannya. Pada pengujian yang telah dilakukan, didapatkan kedalaman rata-rata
gerusan terbesar (0,007002 m) dan panjang rata-rata gerusan terbesar (0,45 m) terjadi
pada debit aliran terbesar (Q3=0,0065 m3
/dt). Berdasarkan pengamatan besar gerusan
pada semua pengaliran yang telah dilakukan diketahui bahwa variasi lapisan bronjong
pelindung tipe I merupakan bronjong pelindung yang paling optimal digunakan. Berdasarkan pengamatan selama proses pengaliran diketahui bahwa setelah terjadi
gerusan, air dihilir kolam olak dan dihilir bronjong menjadi lebih tenang dan pada
beberapa running air tampak memutar/mengalir lebih deras disisi sebelah kiri dan kanan
saluran
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain