Tugas Akhir Elektro
PERANCANGAN DETEKTOR KERUSAKAN BATERAI LITHIUM ION 18650
Baterai Lithium ion tipe 18650 memiliki beberapa keunggulan diantaranya kapasitas yang
besar, nilai efisien yang baik dan masa pakai yang lama yaitu 3-5 tahun. Dibalik kelebihan yang
dimiliki, baterai Lithium ion tipe 18650 juga memeiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah
overheat. Pemakaian baterai yang digunakan secara terus menerus menyebabkan salah satu sel
baterai mengalami kerusakan karena overheat. Akhirnya baterai tersebut tidak dapat digunakan
kembali dan menjadi limbah. Hal ini sangat jarang diteliti, dikarenakan tidak ada alat yang dapat
menentukan kondisi dari baterai Lithium ion yang dinyatakan rusak. Tujuan dari perancangan untuk
merealisasikan detektor kerusakan baterai Lithium ion 18650 dengan Arduino untuk pemilahan
baterai bekas.
Perancangan dilakukan dengan menguji 15 buah batera bekas 1 baterai baru untuk
mendapatkan data awalan tegangan baterai. Setelah data tegangan dari baterai Lithium ion 18650
terkumpul kemudian dilanjutkan ke tahap pengolahan data dengan cara regresi linier terhadap data
Open Circuit Voltage (OCV). Kemudian dilanjutkan pengujian detektor yang dirancang, ditampilan
dalam pengujian meliputi tegangan, kapasitas dan kondisi baterai Lithium ion 18650.
Perancangan detektor kerusakan baterai Lithium ion 18650 (DKBL) dapat diwujudkan
menggunakan metode State Of Charge (SOC) dengan parameter Open Circuit Voltage (OCV) yang
diprogramkan pada arduino sebagai detektor baterai 18650. Bila dibandingkan dengan alat ukur
kapasitas baterai komersil berbasis coloumb counting maka akurasi purwarupa DKBL sebersar
2,28%, nilai galat relative kecil sehingga dapat dikatakan DKBL cukup akurat.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain